nusakini.com - Milenial dapat memanfaatkan pertanian di era modern, di era sekarang menanam tidak harus memakai cangkul, melainkan menggunakan robort counstruction dengan program IT yang sudah bisa dikendalikan. Milenial adalah bagian dari bonus demografi yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan bangsa.

• HKTI Ajak Anak Muda Terjun ke Sektor Pertanian, Ingatkan Swasembada Sudah di Depan Mata
• Kunker ke Konawe, Mentan Amran Tinjau Infrastruktur Irigasi untuk Dorong Produktivitas Pertanian
• Kementan Dan Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi, 1 Januari 2025 Sudah Siap Disalurkan
• Wamentan Sudaryono Dukung PT Pindad Produksi Alsintan Demi Kemandirian Pangan Indonesia
• Wamentan Sudaryono Pastikan Program Cetak Sawah 3 Juta Hektare Berjalan Optimal

Berkenaan dengan Hal tersebut, Muharfiza kepala Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian (TMP) PEPI, menyatakan bahwa pada semester II tahun ajaran 2019/2020, 24 mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia lebih diprioritaskan pada pembelajaran mekanisasi pertanian khususnya alat mesin pertanian seperti Traktor roda dua, Traktor roda empat. Transplanter dan lain lain.

Disisi lain, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia berdampingan dengan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) maka mahasiswa/i diperkenalkan dengan otomasi salah satunya Autonomous tractor merupakan traktor roda empat yang berfungsi untuk mengolah tanah dengan sistem kemudi secara otomatis.

Mekanisasi pertanian merupakan komponen penting agar terwujudnya pertanian modern. Autonomous Tractor merupakan salah satu upaya konkret Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjawab tantangan modernisasi mekanisasi pertanian.

Traktor otonom ini dapat melakukan pengolahan lahan sesuai dengan peta perencanaan dengan akurasi 5-25 cm. Sistem kontrol pada traktor terdiri atas pengendalian stir, gas, gear, rem dan kopling. Sedangkan untuk aplikasi pengolahan lahan digunakan pengendalian implemen dan PTO (power take off). (eg/an)